Stem cell berasal dari kata stem yang berarti batang dan cell yang berarti sel. Istilah stem cell atau sel punca diperkenalkan pertama kali oleh ahli histologi asal Rusia, Alex Ander Maksimov (1874-1928), pada kongres hematologi tahun 1908 di Berlin. Stem cell (Sel punca) adalah sel yang belum terspesialisasi dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan sel tubuh lainnya. Pada awal kehidupan, manusia terbentuk dari 2 sel yaitu, sel spermatozoa dan sel ovum. Pada fertilisasi spermatozoa dan sel ovum melebur menjadi satu sel dan kemudian membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan seterusnya. Selanjutnya sel sel tersebut berdiferensiasi, terspesifikasi dan berkembang menjadi organ tubuh manusia. Sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi sel lain yang berbeda.
Berdasarkan sumbernya, sel punca dibagi menjadi dua jenis, yaitu embryonic stem cell dan adult stem cell yang masing-masing mempunyai fungsi dan karakter yang berbeda. Embryonic stem cell. Sel punca ini berasal dari inner cell mass pada blastocyst (stadium embrio yang terdiri dari 50 – 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic sel punca biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak terpakai pada IVF (in vitro fertilization). Penelitian dengan menggunakan embryonic sel punca masih terbatas karena isu etik. Tapi saat ini telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi etik terhadap embryonic stem cell. Penggunaan dan pengembangan sel punca dalam bidang penelitian dan aplikasinya diklinik dalam rangka mengobati penyakit tidak terlepas dari masalah etik yang mungkin membayanginya, khususnya penggunaan dan pemanfaatan sel punca yang berasal dari embrio (embryonic stem cells).
Stem sel dapat mengobati berbagai penyakit baik degenaratif maupun penyakit kelainan. Stem sel juga dapat menggantikan sel-sel yang rusak dengan sel-sel baru, yang mana stem sel yang belum berdeferensiasi diaktivasi menjadi sel-sel yang lebih spesifik dan menggantikan sel yang telah rusak. Sejauh ini, stem sel digunakan sebagai Skin Replacement untuk terapi ulkus vena ataupun luka bakar, Penyakit Parkinson, Diabetes, Penyakit Jantung, dan Stroke.
Stem sel merupakan sebuah anugrah paling menakjubkan di abad ini baik itu didunia kedokteran, farmakologi dan lain-lain. Namun dibalik bergabagai manfaat tersebut, stem sel sempat menjadi kontroversi dan diperdebatkan diberbagai negara kerena sumbernya yang diambil dari embrio dan kloning manusia .